Halaman

Senin, 14 Januari 2013

Roti Maros, Roti Sepanjang Jalan

Bila menggunakan pesawat udara, maka ketika akan mendarat, kita akan mendengarkan suara merdu pramugari berkumandang dari speaker di kabin atas kepala kita " selamat datang di bandar udara internasional Sultan Hassanudin di Maros ... dst", artinya ketika pertama kali menginjakan kaki di Tanah Sulawesi Selatan, kita pertama kali berada di Kota Maros, sebuah kota satelite dari Kota Makassar. Kota Maros cukup terkenal dimana-mana, ada beberapa icon yang sudah melekat di Kota Maros, sebut saja tempat wisata permandian Bantimurung, Taman Purbakala Leang-Leang, Goa Leang Jariyah yang terdapat jejak tangan manusia purba dan masih banyak objek wisata purbakala lainnya.
 Yang sering terlupakan adalah makanan khas Maros seperti Coto Maros dan tentunya saja roti yang sudah dikenal di mana-mana yaitu Roti Maros. Produksi dan penjualan Roti Maros cukup mudah ditemui disepanjang perjalanan melalui Kota Maros, Roti Maros sangat nikmat dimakan dalam keadaan panas atau hangat, karena setiap tempat penjualan Roti Maros juga tempat memproduksi dan Roti Maros seringkali disajikan dalam keadaan hangat bahkan masih panas-panas.
Roti Maros mirip roti kasur biasa, yang membedakan adalah isi rotinya, roti Maros bertekstur lembut dan berisi selai kaya khas Maros sementara roti biasa yang sejenis berisi coklat atau selai nanas.  Biasanya orang akan mampir membeli roti Maros, bila melakukan perjalanan darat lintas Sulawesi melalui Kota Maros, karena hampir disepanjang jalan, penjual roti Maros tersebar, oya hangatnya roti Maros ini pasnya dinikmati disepanjang perjalanan anda melintas jalur trans Sulawesi. (Sumber foto: Koleksi Pribadi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Saya sangat senang bila anda bersedia meninggalkan untuk blog ini, terima kasih.